Kamis, 08 Juli 2010

Nasdem, Imbrio yang Berkembang


Sebuah gerakan politik baru yang misterius diluncurkan. Nasional Demokrat, dipimpin oleh Surya Paloh dan didukung beberapa tokoh penting negeri ini. Seperti deretan tokoh nasional yang terlihat mendominasi sebagai deklarator. Deklarasi yang berlangsung awal Februari di Istora Senayan lalu dihadiri oleh para deklarator dari berbagai unsur dan latar belakang. Antara lain, Anis Baswedan, Sultan Hamengku Buwono X, Syafii Maarif, Khofifah Indarparawansa, Siswono Yudohusodo, Ferry Mursyidan Baldan, Syamsul Mua'rif, Enggar Tyasto Lukito dan Surya Paloh sebagai sebagai pendiri utama.

Kehadiran Sultan Hamengku Buwono X dari Yogyakarta disini cenderung memberikan citra baik. Diyakini sebagai bagian “orang jujur” yang jumlahnya sedikit di Indonesia. Nasdem yang koneksi keluarga lamanya adalah Golkar terus meyakinkan diri bahwa ormas ini murni sebagai wadah gerakan sosial kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengimbangi gerakan politik dari partai. Tujuan utamanya untuk membangun komitmen bersama untuk berkontribusi sebesar-besarnya menciptakan kesejahteraan rakyat.

Asumsi banyak bermunculan mengenai bagaimana pula kaitannya dengan pengabdian Paloh di Golkar yang tidak bisa disebut sebentar. Atau dia yang mencabang melawan Bakrie untuk menjadi pimpinan Golkar. Adakah semuanya saling terkait dengan lahirnya Nasdem ini?

Surya Paloh pernah mengatakan, “Kita semua berharap era reformasi akan membawa kita ke posisi yang lebih baik. Reformasi belum membantu kami mencapai tujuan kami. Orang tumbuh lebih egois.”

Memang hal yang manusiawi dan tidak bisa diperdebatkan. Kecuali bahwa hal ini terjadi pada tidak banyak orang di Indonesia. Para elit yang egois, yang tak bisa berhenti menunjukan hal buruknya. Minta mobil baru gratis lah, rumah gratis lah, laptop, atau semua kemewahan lainnya. Jika mereka bekerja dengan maksimal mungkin dan bukan orang berpunya masih bisa dipahami, tapi disini para elit sudah punya segalanya dan tak jarang dipamerkan.

Sebagai akibatnya, yang miskin makin miskin, yang kaya semakin kaya, yang diam tetap bodoh dan Surya Paloh berharap Nasdem akan mengurangi beban rakyat.

Anis Baswedan bergabung dengan Nasdem selama ini bukan partai politik. Lagipula dia telah berkomitmen dengan Surya Paloh untuk tidak mengubah organisasi ini menjadi partai politik.

Namun, menurut Meutya Hafid, ketua panitia Nasional Demokrat, tidak menutup kemungkinan bahwa organisasi adalah awal dari sebuah partai politik, tetapi mengatakan bahwa mereka akan menunggu untuk melihat reaksi publik.

Nasional Demokrat diharapkan bisa menjunjung pluralisme dan demokrasi sebagai bekal untuk melindungi rakyat dan membawa perubahan menuju kesejahteraan bangsa. Apalagi organisasi masyarakat ini dikatakan tidak mengarah pada partai politik yang sarat akan kepentingan. Ormas ini juga merupakan perwujudan kebebasan berserikat dan di luar gerakan politik. Karena idealnya gerakan politik itu perlu perimbangan gerakan moral, agar tidak melenceng. Jadi bisa dikatakan Nasional Demokrat lahir karena unsur ketidakpuasan yang menginginkan gerakan berbasis perubahan.

Jika nantinya Nasional Demokrat bermetamorfosis menjadi partai politik yang tujuannya juga mencari kekuasaan, saat itu hubungannya akan merenggang dengan para tokoh civil society seperti Anis Baswedan dan lain-lain. Anggota lainnya mungkin akan berisi para muda yang ingin belajar politik dalam wadah baru. Atau yang lebih menyedihkan lagi adalah para tokoh yang tersisih dari partai lain. Yang masih mempunyai harapan mengenai perbaikan posisi masing masing di masa mendatang.

Dalam hal ini, bisa terlihat sejauh mana simbol Sri Sultan Hamengkubuwono X menjadi pemikat dan pengikat bagi para konstituen baru yang akan diuji bila nanti Nasional Demokrat benar-benar menjadi partai Politik.

Memang diharapkan jangan berbicara mengenai partai dulu. Jika masyarakat sudah bisa membedakan kalau Nasdem benar-benar gerakan yang memperjuangkan rakyat, kemungkinan nanti orang orang sendiri yang akan mendorong supaya ini jadi partai.

Lalu bagaimana Nasdem bisa dikatakan berhasil? Keberhasilan Nasional Demokrat adalah apabila orang sudah bisa membedakan kalau ormas ini betul-betul berorientasi pada rakyat dan juga sebagai suatu gerakan perubahan yang menandai perbedaan nasional demokrat versus neolib demokrat.

Nasdem yang mengangkat isu Restorasi Indonesia bisa menjadi salah satu upaya membangkitkan kembali kejayaan Indonesia. Dengan begitu semua orang harus bekerja, baru kita bisa berhasil menuju kebangkitan dan kejayaan Indonesia seutuhnya. (kamarcahaya. 3/7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar