Kamis, 17 Juni 2010

Langkah Tegas Hingga Tuntas


Senin dini hari di penghujung Mei, di perairan dekat jalur Gaza banyak saudara kita yang tergabung dalam relawan dari seluruh dunia dengan membawa banyak bantuan bagi rakyat Palestina menjadi korban atas kebrutalan Israel. Dari kejadian tersebut belasan nyawa melayang dan banyak korban luka. Penyergapan ini juga membawa 12 WNI sebagai tawanan di Israel. Sudah seharusnya pemerintah bersikap tegas dan bertindak dalam menyikapi serangan Israel ini. Selain karena ada WNI yang menjadi korban, serangan ini merupakan suatu kriminal yang tidak bisa didiamkan saja.

Penyergapan dan aksi kekerasan Israel pada kapal Mavi Marmara yang membawa misi kebaikan kemanusiaan internasional ke jalur gaza palestina tanggal 31 Mei lalu menyebabkan sejumlah korban jiwa. Sebanyak 16 orang dari berbagai negara dinyatakan tewas dalam penyergapan ini.

Berawal dari blokade Israel pada jalur Gaza secara sepihak di Januari 2009 yang jelas melanggar Hukum Internasional. Hingga sekarang rakyat Palestina mengalami derita berkepanjangan.

Penyergapan Israel pada Mavi Marmara jelas merupakan tindak ilegal karena dilakukan di perairan Internasional. Secara tidak langsung, melalui penyergapan ini Israel melakukan hambatan atas proses perdamaian di negeri Timur Tengah. Yang sekarang sedang memasuki tahap proximity talks.

Menyikapi hal ini sebaiknya pemerintah turut bekerja sama dengan masyarakat Internasional agar Israel mempertanggungjawabkan seluruh tindakannya sesuai hukum Internasional yang berlaku. Dengan bantuan PBB yang memiliki piagam PBB yang memungkinkan tindakan investigasi atas penyergapan ini, peristiwa ini harus memasuki pengadilan Internasional jika terus berkepanjangan.

Setelah diketahui belasan Warga Negara Indonesia yang jelas menjadi korban kejadian ini, pemerintah wajib bersikap tegas pada kebrutalan Israel itu. Jangan hanya diam petanda tunduknya pemerintah pada anak kesayangan Amerika tersebut.

Konflik Palestina-Israel memang bukanlah persoalan agama, melainkan persoalan kemanusiaan. Pemerintah yang pernah berjanji akan membantu perjuangan rakyat palestina maka pemerintah wajib merealsasikannya. Membuka akses diplomatis dengan memaksimalkan hubungan bersama negara lain di Timur Tengah demi membuka jalur akses aman ke Gaza.

Tidak cukup hanya mengutuk. Perlu realisasi sikap pemerintah terhadap Israel. Sekembalinya WNI yang sempat menjadi tawanan Israel, sudah seharusnya pemerintah bisa lebih tanggap dan mampu berkoordinasi dengan lebih baik perihal relawan kemanusiaan yang masih dan akan memasuki jalur Gaza. Koordinasi ini agar keselamatan para relawan bisa lebih terjaga, siapapun nanti berikutnya.

Pemerintah harus bisa memastikan perlindungan hak WNI yang lebih manusiawi. Perlunya perlindungan hukum di negara orang memang terganjal oleh tidak adanya hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel. Cara mudahnya pemerintah bisa menitipkan perlindungan WNI pada negara sahabat yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Pemerintah jelas bertanggungjawab atas kondisi warganya yang berada di luar negeri. Demi mengundang simpati publik, sebaiknya pemerintah menghindari sikap yang membawa antipati. Hal ini demi menjaga pemerintah dari pelampiasan kekesalan rakyat pada Israel.

Sebagai bagian dari masyarakat Internasional, Indonesia dapat mengusulkan sidang yang membuat resolusi yang tidak hanya mengutuk namun bisa melakukan kekerasan pada Israel. Seperti pembuatan Majelis Umum-PBB pada Uniting For Peace saat mengakhiri perang Korea.

Jika masuk pada Dewan Keamanan PBB, dikhawatirkan pemerintah Amerika akan menggunakan hak vetonya untuk melindungi Israel dari kebijakan yang tidak menguntungkan.

Dengan MU-PBB yang tidak mengenal hak veto, semua aspirasi negara dunia dapat tertampung. Semua negara yang akan mengikuti MU-PBB wajib mempersiapkan rancangannya dengan baik dan benar. Menjunjung kepentingan keamanan Internasional.

Ultimatum yang bisa disampaikan pada Israel untuk menghentikan semua bentuk pelanggaran Hukum Internasional, termasuk menabut blokade Israel di jalur Gaza.

Indonesia yang memiliki hak untuk berpendapat perdamaian dan keamanan dunia, semua dipengaruhi situasi politik dan keamanan Timur Tengah, terutama Palestina. Jika semua masyarakat dunia bersatu dan serius menangani Palestina, bukan tidak mungkin kemerdekaan Palestina akan tercapai. Selain itu penting juga untuk mewujudkan perdamaian yang permanen.

Semua demi kebaikan bersama. Seluruh lapisan di masyarakat Internasional bisa bergandeng tangan untuk melawan Israel yang telah banyak melakukan pelanggaran di Hukum Internasional. (12/6)

Sabtu, 05 Juni 2010

Kembalilah Disaat yang Tepat


Sri Mulyani keluar sebagai pahlawan yang dipuja-puja setelah penunjukannya sebagai Managing Director di World Bank beberapa saat setelag mulai terungkapnya kebenaran dari Bailout Century. Lalu jika masih saja ada yang berpendapat bahwa terpilihnya bu Ani di World Bank sebagai upaya penyelamatan dirinya dari kasus Century, itu tidak terlepas dari anggapan lemahnya pemerintahan SBY. Jelas terlihat di awal, bagaimana Sri Mulyani yang dikorbankan. Pembelaan SBY pada Sri Mulyani lebih terlihat sebagai basa-basi politik saja.

World Bank yang sahamnya dimiliki oleh Amerika Serikat dan keputusan bailout Century didasarkan pada adanya pengaruh krisis global yang dimulai dari Amerika sendiri. Apakah benar bailout itu merupakan saran dari Amerika Serikat.? Dimana utang luar negeri Indonesia di dalam World Bank cukup besar jumlahnya. Jika kebijakan bailout century Merupakan saran Amerika, tentu Sri Mulyani dikehendaki Amerika untuk tetap menjadi Menteri Keuangan Indonesia karena dia diasumsikan sudah lebih paham dengan sistem yang ada.

Melihat alasan di atas, pemilihan Sri Mulyani sebagai Managing Director di World Bank tentu murni asas profesionalitas semata bukan asas kedaulatan. Pilihan memang menjadi milik Sri Mulyani. Amat manusiawi bagi Sri Mulyani bahkan siapapun untuk menerima tawaran yang lebih menghormati dirinya serta yang mampu melepaskannya dari tekanan meski tawaran itu dari pihak lain.

Menjadi pertanyaan banyak pihak, akankah pengganti Sri Mulyani dapat lebih baik? Dikhawatirkan penggantinya nanti hanya menjadi penata buku keuangan negara yang tak akan mengeluarkan kebijakan selain demi memperkuat rupiah saja. Kembali, seorang profesional masih belum cukup dalam mengarungi arus pemerintahan negeri ini.

Di tengah politik kita yang sedang carut marut, anak bangsa yang di negaranya sendiri ditekan justru oleh bangsa lain ternyata dibutuhkan. Karena hal ini semoga banyak pihak yang tersadarkan akan kehilangan besar bangsa indonesia. Sri Mulyani merupakan satu dari sekian anak bangsa yang tidak dihargai di negeri sendiri tapi dibutuhkan bangsa lain.

Sri Mulyani memang dinilai tidak cakap berpolitik, tapi memang ada berapa banyak elit politik ideal di negeri ini? Toh semuanya seakan berlangsung sambil jalan saja. Learning by doing. Pendukung Sri Mulyani yang sempat mencanangkan slogan “she’ll be back” tentu menjadi angin segar bagi atmosfer politik kita ke depan.

Sekarang Sri Mulyani menjadi seorang figur sentral selain wajahnya yang tersirat kecerdasan (terlepas dari isu neolib yang mungkin akan diperbaiki suatu hari nanti). Dengan pengembangan elektabilitas yang baik tentu suatu hari nanti Sri Mulyani dapat melenggang sebagai capres 2014 nanti.

Jangan dulu bandingkan dia dengan politisi perempuan yang selalu necis beraksi. Bukan pula yang berlaku berlindung dibalik suami yang sempat ada di kehidupan bernegara kita. Dia tidak setipe dengan itu.

Sebagai perempuan Indonesia yang pintar, dia pantas mendapatkan hal-hal yang menjadi langka yakni penghargaan dari bangsa lain. Bangsa yang lebih maju dari negara kita. Bukan status warisan tapi sesuatu yang diraih.

Jika memang nanti Sri Mulyani Indrawati mencalonkan diri sebagai presiden mendatang, partai mana yang akan mengusungnya? Tentu partai yang tak kalah cerdas.

Sebagai review ritme politik kita selama ini. Lihatlah sebuah pengalaman dari golkar. Partai yang sampai sekarang masih memiliki abdi setia dan digandrungi banyak golongan. Apakah nantinya Ketum Ical tak lagi hanya diam saja dan mengusung orang lain sebagai calon agar tidak mengulangi seperti pendahulunya JK? Lalu adanya Nasional Demokrat yang berpotensi bermetamorfosis sebagai partai politik suatu waktu nanti. Pertanyaan yang sama juga berlaku pada Surya Paloh.

Dari semua itu, Sri Mulyani adalah suatu opsi yang cerdas dan tegas. Bisa dibilang sebagai pilihan bagi partai masa depan. Hingga sekarang Sri Mulyani belum ada pesaingnya. Terlebih bu Ani yang akan ditempa banyak pengalaman di Internasional. Dimana kemampuan dan keahlian dia akan bertambah dan akan mungkin mendapat dukungan dari dunia Internasional.

Ingin mengubah pola keterpilihan bangsa Indonesia. Akhirnya prestasilah yang menjadi pertimbangan rasional. Pergeseran nilai ini yang sepatutnya dipertimbangkan. Jangan hanya karena dia anak siapa. Cucunya siapa. Weton nya bagaimana. Bahkan hingga klenik dibawa serta lalu dianggap sebagai sang penyelamat bangsa.

Amatlah menjadi pengorbanan besar jika bangsa kita tetap menganut sistem yang tidak berkembang. Sistem yang masih saja “belum nalar”. Kita republik, bukan kerajaan.